Pelajaran Penting Dari Burung Waxwing

Pelajaran Penting Dari Burung Waxwing

Pelajaran Penting Dari Burung Waxwing – Setiap tahun waxwings bermigrasi ke Jepang, di mana mereka menghabiskan musim dingin dengan memakan buah mistletoe. Cari tahu bagaimana hubungan saling menguntungkan antara burung dan tanaman berarti mereka selalu dapat mengandalkan panen penuh buah beri ketika mereka kembali tahun berikutnya.Baru-baru ini kami menghadapi satu demi satu berita suram, seperti penyebaran COVID- 19 dan penemuan varian baru selanjutnya. Oleh karena itu, kali ini saya ingin menceritakan sebuah kisah yang menggembirakan tentang waxwing, yang warnanya cerah dan populer karena penampilannya yang unik. Dua spesies waxwing, Bohemian Waxwing Bombycilla garrulus dan Japanese Waxwing Bombycilla japonica (Hampir Terancam), bermigrasi ke Jepang setiap musim dingin. Gambar di atas adalah Bohemian Waxwing, yang ujung ekor kuningnya dapat terlihat dengan jelas. Pada dua foto burung terbang di bawah ini, Anda bisa melihat Waxwing Jepang dengan ujung ekor berwarna merah.

Pelajaran Penting Dari Burung WaxwingPelajaran Penting Dari Burung Waxwing

Dilansir dari kompas.com, Ketika saya akhirnya bisa mengambil satu, wajah burung itu sulit dibedakan, tersembunyi karena tumpang tindih brance. Setelah berkali-kali gagal, akhirnya saya berhasil mengambil dua foto waxwing di pohon mistletoe pada Januari tahun lalu. Saya berharap Anda akan mengenali betapa lebatnya cabang-cabang itu tumbuh.

Pada pagi hari saya mengambil foto, setelah mendengar berita bahwa kawanan domba tampaknya telah pindah, saya hampir menyerah. Namun demikian, setelah saya menunggu selama satu jam, seekor burung muncul dan mulai mematuk buah beri. Waxwings menunjukkan kemampuan komunikasi yang luar biasa tentang di mana makanan itu berada. Setelah beberapa lama, jumlah burung bertambah menjadi dua, lalu menjadi tiga, seolah-olah dipanggil oleh temannya, dan pada akhirnya mereka telah menjadi kawanan sebanyak 12 ekor. Hanya dengan melihatnya saja sudah membuat saya merasa bahagia, tetapi yang lebih kebetulan lagi, salah satu dari mereka terbang dengan buah beri di mulutnya ke tempat di mana tidak ada cabang di jalan, memberi saya kesempatan emas untuk memotret. Aku diam-diam meninju udara dengan penuh kemenangan.

Mistletoe dan waxwings memiliki hubungan simbiosis. Mistletoe menyediakan waxwings dengan buah beri untuk dimakan dan waxwings, pada gilirannya, membantu menyebarkan benih dengan membawanya ke lokasi baru. Mistletoe telah mengembangkan buah beri lengket untuk memudahkan benih di kotoran waxwings menempel di dahan pohon. Benih telah memperoleh kemampuan untuk berkecambah di cabang dan menjulurkan akarnya ke kulit kayu. Kami dapat dengan aman mengatakan bahwa mistletoe telah berhasil mendapatkan bantuan dari waxwing. Waxwing, pada gilirannya, juga mendapat manfaat dari mistletoe, karena dapat mengharapkan pasokan makanan yang terjamin saat kembali. Ini memang hubungan win-win.

Melihat ke belakang di tahun 2020, itu adalah tahun yang sangat menginspirasi bagi saya, karena saya sering tersentuh oleh cara orang bertindak di tengah pandemi COVID-19. Bahkan dalam situasi sulit seperti itu mereka menjalin ikatan emosional, mendukung dan membantu satu sama lain. Ini mengingatkan saya bahwa adalah hal yang wajar bagi manusia untuk berkumpul, dan penting untuk kelangsungan hidup kita agar tidak terisolasi. Terutama sekarang karena orang-orang diharuskan menahan diri untuk tidak berkumpul untuk mencegah infeksi, saya berharap kita dapat terus berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang penuh perhatian, dan, belajar dari hubungan saling menguntungkan yang luar biasa dari waxwing dengan mistletoe, mempertahankan dan memperbarui win-win kita hubungan dengan orang lain menuju masa depan yang sejahtera.

Waxwings tidaklah migran jarak jauh, namun beralih dengan cara nomaden di luar masa berbaur. Waxwings mayoritas menyantap buah, namun pada dikala buah tidak ada mereka menyantap pulut, pucuk, bunga serta serangga. Mereka membekuk serangga dengan memetik lewat dedaunan ataupun di hawa. Mereka kerap berkandang di dekat air, awewe membuat petarangan bebas di agen agen, jauh dari batang tumbuhan. Ia pula mengerami telur, jantan bawa makanannya ke petarangan, serta kedua tipe kemaluan menolong membesarkan anak. Waxwings timbul dalam seni serta sudah dituturkan dalam kesusastraan.

Burung waxwing tidaklah imigran jarak jauh, namun jalur pergi nomaden dari masa suku bangsa kombinasi. Waxwings mayoritas menyantap buah, namun bila tidak terdapat buah, mereka hendak menyantap pulut, bayaran, bunga serta serangga. Mereka mengutip daun ataupun membekuk serangga di hawa. Mereka umumnya diselimuti di dekat air serta berkandang di antara agen yang jauh dari semak- semak. Ia pula menetaskan telur, serta jantan bawa santapan ke sarangnya. 2 tipe Abyssana menolong tingkatkan jumlah cubung- cubung. Finch amat berarti dalam seni, serta dibilang pula serupa dalam kesusastraan.

Sayap burung memiliki karakteristik rambut yang halus dan tebal (Bombycilla adalah nama panggilan dari genus, yang merupakan upaya Vieillot untuk menggunakan bahasa Latin yang berarti “ekor sutra”, yang diterjemahkan menjadi julukan Jerman Seidenschwänze.) [1] Mereka berada di sumbu tertentu Rambut memiliki satu-satunya ujung merah, yang batangnya memanjang melalui duri, di sayap lilin Bohemia dan Cedar, biaya ini dianggap sebagai penutup lilin, dan merupakan julukan umum tim [2]. Kakinya pendek dan kuat, dengan sayap runcing. Bulu burung jantan dan burung ketakutan genap. Sebagian besar dari ketiga genera ini memiliki bulu coklat, garis-garis hitam melewati mata dan hitam di bawah dagu, ujung persegi dengan ujung merah atau kuning, dan rambut berduri. Catok memiliki pola gelap di bagian mata dan kaki. Umur orang molting adalah antara Agustus dan November, tetapi molting mungkin tertunda dan berlanjut setelah pemindahan [3]. Panggilan satu suku kata terdengar keras, berdengung, atau menjauh.

burung arboreal yang berkembang biak di hutan utara( Witmer dan Avery 2003). Hidangan berarti mereka ialah buah, yang mereka makan dari dini era panas( stroberi, mulberry, dan serviceberry) melalui akhir era panas dan era gugur Waxwings pula memilah posisi petarangan di tempat- tempat dengan bekal buah yang banyak dan berkembang biak di akhir tahun untuk memakai kematangan era panas. Namun, mereka dapat jadi mulai berpacaran sedini era dingin. Berpasangan melingkupi ritual di mana ajudan megedarkan buah atau benda kecil yang tidak bisa disantap hilir- mudik beberapa kali sampai disantap( apabila itu buah).

Sesudah ini mereka dapat jadi bersanggama. Biar banyak burung dapat bersangkar di tempat dengan bekal hidangan yang baik, sejodoh burung tidak dapat melindungi suatu area— dapat jadi alasan mengapa waxwings tidak benar lagu—Tetapi seekor burung dapat jadi menyerang penyusup, dapat jadi untuk mencegah pasangannya. Kedua burung itu mengakulasi modul petarangan, tetapi burung awewe melakukan sebagian besar arsitektur, biasanya pada cabang mendatar atau di selangkangan jauh dari batang belukar, pada ketinggian berapa pula. Beliau membuat petarangan agen, rumput, dan rumput yang longgar dan tebal lumut, yang beliau garis dengan rumput halus, lumut, dan pinus jarum dan dapat jadi bertopeng dengan bagian rumput, bunga, lumut, dan lumut yang menjuntai. Awewe mengerami, diberi makan oleh jantan di petarangan, tetapi sedemikian itu telur memutuskan, kedua burung bagikan makan buah hatinya( Witmer dan Avery 2003).

Baca Juga : Fakta Tentang Satwa Liar Indonesia Yang Harus Anda Ketahui

Mereka bukanlah jarak jauh yang sebetulnya migran, tetapi mengembara dengan metode tidak pasti di luar era bercampur dan ganti ke selatan dari zona era panas mereka di era dingin. Pada tahun- tahun kasih yang kurang bagus, jumlah besar dapat meletus jauh melampaui kisaran normalnya, kerapkali dalam sekumpulan yang sering- kali jumlahnya ribuan.

Beberapa dominasi (tercantum dalam memo, lihat Sibley-Monroe) menempatkan beberapa genera lain dalam keluarga Bombycillidae bersama dengan sayap. Burung yang biasanya diklasifikasikan dengan cara ini membawa astronot halus dengan hipotalamus dan telapak tangan yang gemetar. Analisis molekuler baru-baru ini telah memperkuat afinitasnya dan menentukan bahwa fungsinya seperti klade, dan peluit yang bertiup.