5 Spesies Burung Hantu yang Dipelajari Dalam Studi Ornithologis Italia

5 Spesies Burung Hantu yang Dipelajari Dalam Studi Ornithologis Italia

5 Spesies Burung Hantu yang Dipelajari Dalam Studi Ornithologis Italia – Perlu diketahui bahwa di negara Italia itu terdapat sebuah studi bernama ornithologis. Ornithologis sendiri merupakan studi yang mempelajari tentang cabang berhubungan dengan pengetahuan konsekuen burung. Studi ini sengaja diadakan dengan tujuan untuk membantu mengembangkan konsep kunci yang terdapat pada biologi termasuk perilaku, spesies, naluri hingga evolusi. Di mana salah satu jenis burung yang dipelajari dalam studi itu berupa burung hantu. Untuk burung hantunya sendiri yang dipelajari itu bukan hanya satu jenis saja melainkan berbagai spesies. Lalu apa saja jenis burung hantu yang dipelajari dalam studi ornithologis di italia itu?

5 Spesies Burung Hantu yang Dipelajari dalam Studi Ornithologis di Italia

Setidaknya di dalam studi Ornithologis di Italia terdapat 5 spesies burung hantu yang dipelajari. Di mana kedelapan burung hantu tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Adapun 8 spesies burung hantu yang dipelajari dalam studi ornithologis di Italia seperti berikut ini.

1. Asio Flammeus

Jenis burung hantu pertama yang dipelajari dalam studi Ornithologis yaitu Asio Flammeus. Burung hantu yang bisa ditemukan dengan mudah di siang hari ini mempunyai bulu berwarna belang-belang coklat. Sedangkan untuk matanya berwarna kuning dengan paruh abu-abu. Biasanya burung hantu berukuran sedang ini akan tersebar di seluruh Italia. Menariknya lagi burung dengan cakram wajah cukup tegas ini akan berburu makanan di siang hari ketika tikus sedang aktif. Untuk sarangnya sendiri biasanya burung hantu tersebut akan membangunnya di tanah pada area terbuka. Kemudian untuk menyelamatkan diri dari ancaman, induk burung hantu akan membuang air besar tepat di atas telurnya. Hal itu bertujuan agar nantinya mangsa bisa menjauh karena bau tidak sedap dari kotorannya tersebut.

2. Aiso Otus

Di Italia sendiri burung hantu Asio Otus ini lebih dikenal dengan sebutan "Burung Hantu Kucing”. Hal itu dikarenakan Asio Otus mempunyai wajah yang mirip dengan kucing pada umumnya. Burung ini biasanya akan bertengger dan tertutup di daunan yang sangat lebat. Untuk warna mata dari spesies burung hantu ini berupa orange cerah dengan paruh hitam dan jembari telinga yang cukup panjang. Bisa dibilang jika Asio Otus ini termasuk burung hantu yang cukup unik. Pasalnya burung dengan warna bulu coklat dan krem itu sangat ramah dengan manusia. Bukan hanya itu saja namun cara hidup dari burung ini juga cukup unik. Di mana mereka akan hidup secara berkelompok dan berbagi sarang dengan lainnya. Dikarenakan burung hantu jenis ini mempunyai telinga panjang dan sulit dilihat, maka cara paling tepat untuk menemukannya yakin dengan mendengarkan suaranya.
Nantinya selama musim kawin tiba, Asio Otus pejantan akan lebih banyak berbicara. Bahkan pejantan itu akan mengulangi bicaranya sebanyak 10 hingga 200 kali setiap detiknya.

5 Spesies Burung Hantu yang Dipelajari Dalam Studi Ornithologis Italia

3. Strix Aluco

Strix Aluco merupakan jenis burung hantu yang lebih menyukai hidup di hutan gugur maupun campuran dengan akses ke air. Meskipun begitu tidak sedikit juga Strix Aluco yang memilih hidup daerah perkotaan khususnya wilayah dengan petak-petak hutan alam. Uniknya lagi burung tersebut juga bisa ditemukan di area kuburan dan taman kota. Sebagai burung pemburu nokturnal, Strix Aluco ini nantinya akan tetap berdiam di tempat bertenggernya ketika ada mangsa di depan mata.
Untuk mangsanya sendiri berupa kelinci muda, katak, cacing tanah, kumbang dan kadal. Tepatnya di bulan Juli hingga Oktober, burung hantu tersebut akan mengalami masa bertelur. Kemudian ketika musim dingin tiba pasangan burung hantu tersebut akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bertengger bersama di dekat lokasi sarang miliknya. Sama halnya dengan burung hantu pada umumnya yang ditemukan di Italia, Strix Aluco ini mempunyai suara cukup khas. Biasanya burung hantu pejantan akan memakai seruannya untuk menandai wilayah dan memberitahu betina waktunya kawin.

4. Athena Nokturia

Beda halnya dengan jenis Strix Aluco, burung hantu Athena Nokturia ini lebih menyukai hidup di daerah pedesaan terbuka dengan bertengger di pohon maupun semak-semak. Walaupun begitu burung jenis ini juga bisa ditemukan di daerah bebatuan, lahan pertanian, sungai dan pinggiran hutan. Ketika hendak mencari mangsa burung hantu berukuran kecil tersebut akan dengan sabar menunggu di tempat bertenggernya sembari melihat ke arah mangsa tersebut. Bukan hanya itu saja namun tidak jarang juga burung tersebut akan melompat-lompat di tanah untuk mencari makan di sana. Adapun makanan dari burung tersebut seperti kumbang, reptil kecil, katak dan mamalia lainnya. Perlu diketahui bahwa di negara Italia sendiri Athena Nokturia merupakan jenis burung hantu yang mempunyai jangkauan populasi cukup luas. Hal itu bisa terjadi dikarenakan prevalensinya dianggap sebagai spesies yang tidak memperhatikan.

5. Bubo Bubo

Burung hantu yang mempunyai bulu sangat cantik ini biasanya akan tinggal di daerah pegunungan dan bebatuan. Khususnya di wilayah hutan jenis conifera, taiga, padang rumput, stepa dan lain-lain. Tujuan utama mengapa burung ini memilih daerah yang tinggi yakin untuk dijadikan sarang dan berlindung dari. Biasanya burung hantu Bubo Bubo ini akan sangat mudah ditemukan di daerah terpencil. Meskipun begitu tidak jarang juga mereka bisa dilihat di lahan pertanian, kotan maupun taman. Untuk makanannya sendiri burung tersebut akan mencari mangsa berupa mamalia berukuran kecil seperti tikus maupun kelinci. Selain itu tidak jarang juga burung tersebut akan memakan mamalia yang ukurannya lebih besar.

Itulah tadi 5 jenis burung hantu yang dipelajari di dalam studi di Ornithologis di Italia.